bertanya-tanya pada dirinya sendiri: apakah ia salah karena tidak merasakan
kebahagiaan yang sama? - PerahuKertas
Apakah ia puas atas kesuksesannya menyenangkan orang lain? - PerahuKertas
Dan apakah ia cukup berduka atas pengkhianatannya pada diri sendiri? -
PerahuKertas
tidak bisa menjelaskan bagaimana di lubuk hatinya ia masih ingin percaya. -
PerahuKertas
Ia tidak bisa menjelaskan bagaimana batinnya dibuat damai dengan
menyaksikan perahu-perahu kertas itu hanyut terbawa air - PerahuKertas
Bagi Jeroen, Keenan adalah idolanya nomor satu. Dan Keenan menyayangi
Jeroen lebih dari apa pun. - PerahuKertas
Seketika ada keakraban yang juga mencairkan jarak dan waktu di antara
mereka - PerhuKertas
kadang-kadang berfungsi sebgai penata hidupnya dan kaki-kaki yang
membantunya menjejak bumi saat terlalu lama berada di dunia khayal -
PerahuKertas
Intinya adalah smua itu gak matching! Antara umurku, profilku, cita-citaku,
pembuktian yang harus aku raih dan isi kepala ini - PerahuKertas
Jadi ... kamu ingin menjadi sesuatu yang bukan diri kamu dulu, untuk
akhirnya menjadi diri kamu yang asli, begitu? - PrahuKertas
Dan itulah kenyataan di planet bernama Realitas ini - PerahuKertas
Mencari sesuatu, mencari semacam petunjuk entah apa. Ia sendiri tak
mengerti. - PerahuKertas
Mengamati dan mengingat itu semua. Untuk apa, ia pun tak mengerti. -
PerahuKertas
Namun, semua itu melekat dalam memorinya, telah lama menghantuinya, tanpa
bisa ia kendalikan. - PerahuKertas
Bahwa ada keanehan yang terjadi antara mereka berdua, tapi entah apa. -
PerahuKertas
Tapi sekarang aku bisa melihat diriku apa adanya, di mana kelemahanku, dan
di mana kekuatanku. - PerahuKertas
jalan kita mungkin berputar, tapi satu saat, entah kapan, kita pasti punya
kesempatan jadi diri kita sendiri. - PerahuKertas
“Gerimis, melukis, menulis satu saat nanti, kita jadi diri kita sendiri,”
gumamnya lambat, seperti mengeja. Seperti mengucap doa. - PerahuKertas
Tiga kata yang tak sepenuhnya ia pahami, tapi nyata ia alami saat ini.
Bulan. Perjalanan. Mereka berdua. - PerahuKertas
hidupnya binar kedua mata itu, merasakan hangat kehadirannya, tawanya yang
lepas tanpa beban - PerahuKertas
Terasa ada sesuatu yang menariki kedua ujung bibirnya. Kugy merasa ingin
terus tersenyum. - PerahuKertas
Dan segala keresahan dan kebingungannya selama ini juga ikut memuncak,
meledak, hingga kesedihan itu tak tertanggungkan lagi. - PerahuKertas
Ia harus berbuat sesuatu. Ia harus mencari kesibukan. Ia ingin melupakan
pedih itu, apa pun caranya. - PerahuKertas
Sementara ini, Kugy ingin sekali melupakan benda itu. Perasaan itu. -
PerahuKertas
Kadang-kadang sahabat yang baik itu justru harus TAHU DIRI - PerahuKertas
Yang jelas alasan ‘nggak mau ganggu’ itu kok kedengarannya agak basi, ya. -
PerahuKertas
Mana mungkin bisa jujur, batinnya. Justru alasan jujurnya yang bakal jadi
juara basi - PerahuKertas
Susah payah ia berlari, menghindar, dan menenggelamkan diri dalam dunia
baru ini. Tiba-tiba saja, orang itu akan diundang lagi untuk
bergabung - PerahuKertas
Ia hanya malas menghadapi adegan-adegan yang sekiranya bakal pedas di mata.
- PerahuKertas
Selalu ada kesejukan yang mengaliri tubuhnya tiap kali melihat tatapan itu.
- PerahuKertas
“Kamu nggak perlu ngerti lukisan untuk suka lukisan. Cukup pakai hati aja.”
- PerahuKertas
Mendengar kalimat Keenan, napas Kugy langsung menghela. “Setuju. Pakai hati
saja,” ia pun menimpali pelan. - PerahuKertas
Ik ben erg trots op jou (Saya selalu bangga padamu) - PerahuKertas
“nggak tahu, ya. Ada sesuatu tentang dia yang gua belum yakin.” - PerahuKertas
“Yang jelas, kalo lu ternyata nggak punya feeling sama dia, jangan juga lu
ngegantungin, apalagi ngasih harapan...." - PerahuKertas
Sesuatu yang belum pernah ia temui sebelumnya. Barangkali, itulah ketulusan
yang dicarinya. - PerahuKertas
Barangkali waktu itu ia salah menangkap, atau ia salah berharap -
PerahuKertas
Barangkali waktu itu ia salah melihat, atau lagi-lagi salah berharap. -
PerahuKertas
Barangkali waktu itu ia salah. Selama ini ia SALAH. - PerahuKertas
Tiga kata yang selalu menjadi penyejuk bagi hatinya. Bulan, perjalanan,
kita. - PerahuKertas
Bulan yang sama ada di angkasa malam ini. Namun, rasanya lain sekali. -
PerahuKertas
“kalo aku sayang dan yakin sama seseorang, aku nggak akan
tanggung-tanggung." - PerahuKertas
"Mungkin kamu ekspresifnya hanya di depan kanvas. Tapi nggak di depan
aku,” - PerahuKertas
Seolah-olah kata ‘‘cinta’’ dan ‘‘sayang’’ ada dalam daftar tabu Keenan. -
PerahuKertas
“Gue kok nggak yakin yang namanya ‘kapan-kapan’ itu bakal ada,” -
PerahuKertas
“Gue capek jadi nomor kesekian dalam hidup lo." - PerahuKertas
“Dari pertama kita jadian, gue selalu berusaha ngejar dunia lo. Tapi lo
bukan cuma lari, lo tuh terbang." - PerahuKertas
"Dan lo suka lupa,gue masih di Bumi. Kaki gue masih di tanah. Gmana
kita bsa terus jalan kalo tempat kita berpijak aja beda” - PerahuKertas
“Sederhana, kan, Gy? Lagi-lagi gue yang harus berkorban,” - PerahuKertas
Dan ia menangis untuk perpisahan yang BELUM TERJADI. Namun, AKAN TERJADI. -
PerahuKertas
“Please, deh, Non. Gua sama Ojos itu bedanya kayak langit dan sumur. Semua
ini kayak bom waktu yang tinggal tunggu meledak.” - PerahuKertas
Untuk pertama kalinya Keenan dipaksa berhadapan dengan perasaannya. -
PerahuKertas
Ia tak bisa mendefinisikan perasaannya. Benang kusut itu terasa tambah
kusut. - PerahuKertas
Ternyata ia salah. Dirinya kini tak lebih dari figuran tak berarti. -
PerahuKertas
"You never wanted me. You never loved me. You never did!" -
PerahuKertas
“Gue nggak butuh dihibur! Gue nggak butuh dikasihani!" - PerahuKertas
"Gue ogah terus ngemis-ngemis perhatian sama lo kayak orang nggak
punya harga diri! Pergi, sana!" - PerahuKertas
“Forget it, Keenan! There will be no tomorrow for you!” - PerahuKertas
“Kamu bisa beli lukisan-lukisan ini, Wanda, tapi kamu nggak akan pernah
bisa membeli saya.” - PerahuKertas
Nasi bisa dibeli, tapi rasa percaya? Seluruh uang di dunia ini tidak cukup
membelinya. - PerahuKertas
Rasa percaya dan uang ada di dimensi yang sama sekali lain. - PerahuKertas
Tak punya rasa percaya ... tak ada kebanggaan ... hampa. - PerahuKertas
Bagaimana hampa bisa menyakitkan? Hampa harusnya berarti tidak ada apa-apa.
- PerahuKertas
Tidak ada apa-apa harusnya berarti tidak ada masalah. Termasuk rasa sakit.
- PerahuKertas
"...harusnya kamu yakin sama diri kamu sendiri.” - PerahuKertas
"...Ini adalah soal kamu dan keyakinan kamu!” - PerahuKertas
“Ternyata selama ini aku ketinggian menilai kamu ...,” - PerahuKertas
Tak hanya ia kehilangan cintanya, ia pun telah kehilangan Noni dan Ojos
gara-gara cinta itu. Orang-orang yang ia cinta. - PerahuKertas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar